Kampar, BerkasRiau.com – PT Tasmapuja kebun sei Kuamang memenuhi janjinya kepada kepada Kenegerian Rumbio. Hasil kebun periode Mei hingga Desember 2019 diserahkan di kantor kebun, Kamis (16/4/2020).
Usai menyerahkan hasil kebun kepada pucuk adat Kenegerian Rumbio, Edi Susanto, General Manager PT Tasmapuja, Ir. Syahrul didampingi staf direksi Dian Alfhati dan manager kebun Dedy H. Siregar memberikan penjelasan secara detail mengenai pembangunan kebun dan hasil kebun kepada para Penghulu dan Ninik Mamak yang hadir.
Disampaikan Syahrul, sesuai kesepakatan perusahaan bersedia membangun kebun untuk Kenegerian Rumbio seluas 20 hektare dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan menyanggupi memodali pembelian lahan sebagai piutang.
Disampaikan Syahrul, di tahun 2013 perusahaan menyerahkan anggaran untuk pembelian lahan kebun seluas 15 hektare sebesar Rp 645 juta dan akhir 2013 kebun kenegerian Rumbio mulai dibangun.
Syahrul memastikan pembangunan kebun sawit untuk Keneerian Rumbio hanya 15 hektare dan legalitas surat nama Penghulu mengatasnamakan lembaga adat Kenegerian Rumbio.
“Pembayaran piutang pembelian dipotong dari 30 persen hasil penjualan kebun dengan cara dicicil setiap bulan,” terangnya.
Kemudian, lanjut Syahrul, pada tanggal 12 Juni 2018, pihak perusahaan menyerahkan kebun yang telah dibangun kepada Kenegerian Rumbio. Berita acara penyerahan kebun secara simbolis di terima oleh Datuk Godang Kenegerian Rumbio, Edi Susanto, disaksikan Penghulu, Ninik Mamak, beberaoa oranh Kepala Desa dan anak kemenakan.
Dari tanggal penyerahan kebun hingga bulan April 2019, Kenegerian Rumbio belum dapat menikmati hasil kebun, lantaran hasil kebun terpotong habis oleh biaya perawatan kebun seperti, biaya menyiang, biaya pemberantasan ilalang, biaya menunas/sensus/menyisip, biaya pembuatan jalan dan jembatan, biaya pebuatan rumah penjaga, biaya panen dan honor pemgawas dari Ninik Mamak, urainya.
Berdasarkan rekap biaya pembangunan dan pendapatan kebun Kenegerian Rumbio dari bulan Mei hingga Desember 2019, hasil bersih kebun setelah dipotong berbagai biaya tersebut diatas menjadi sebesar Rp 32.583.215, jelas Syahrul.
“Mudah-mudahan hasil kebun ini bisa memberikan manfaat dan hasil kebun bisa terus meningkat,” ujarnya.
Mulai tahun 2020 ini saya berharao ada kesepakatan dan perhitungan baru akan biaya perawatan kebun, lantaran semua barang naik, tutur Syahrul
Dalam kesempatan itu, pucuk adat Kenegerian Rumbio, Esi Susanto meminta kepada para Penghulu, Ninik Mamak yang hadir untuk bisa memberikan penjelasan dengan anak kemenakan agar tidak ada lagi yang berpandangan negatif, karena sebelumnya banyak yang mengkritisi.
Sesuai kesepakatan, Insya Allah dana hasil kebun ini akan kita gunakan untuk membantu anak yatim dan piatu yang ada di Kenegerian Rumbio. Apalagi saat memasuki bulan suci ramadhan dan mewabahnya virus corona. Kalau tidak dapat menyentuh semua anak yatim dan piatu, kita minta agar Tasmapuja mencukupi, ucapnya.
“Insya Allah, jika tidak ada aral melintang, menjelang puasa tanggal 21-22 ini kita serahkan ke anak yatim dan piatu,” sebut Edi. (Syailan Yusuf)