Friday , April 18 2025
Home / Daerah / K A M P A R / 300 Orang di Kabupaten Kampar dalam Status ODP Corona, Terbanyak dari Kampa 

300 Orang di Kabupaten Kampar dalam Status ODP Corona, Terbanyak dari Kampa 

Kampar, BerkasRiau.com – Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH mengatakan bahwa pencegahan wabah Corona Virus Disease 19 (Covid-19) terus dilakukan. Pemerintah Kabupaten Kampar terus melakukan upaya sosialisasi hingga ke desa.

“Hingga hari ini, lebih dari 300 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Kampar,” kata Catur Sugeng saat teleconference dengan Gubernur Riau di rumah dinas Bupati Kampar, Senin (23/3/2020).

Status ODP ini ditujukan kepada masyarakat yang baru saja pulang dari negara terpapar Covid-19 seperti, negara Malaysia dan Thailand atau negara lain, serta daerah lain di Indonesia

Disampaikan Catur, dari 300 ODP paling banyak berada di Kecamatan Kampa berkisar 70 orang, selebihnya di Kecamatan Bangkinang dan Kecamatan Kuok.

Kondisi ini akan semakin meningkat memasuki Bulan Suci Ramadhan, dimana ribuan orang masyarakat Kampar dari negeri Jiran akan pulang ke kampung halaman, jelas Catur.

“Sampai saat ini belum ada masyarakat terpapar Covie-19, mudah-mudahan apa yang menjadi kekhawatiran tidak terjadi. Namun begitu, pemerintah Kabupaten Kampar telah menyiapkan 6 ruangbisolasi di RSUD Bangkinang dan 2 ruang isolasi di 8 puskesmas rawat inap,” ujarnya.

Berkenaan pelayanan publik masih berjalan sebagaimana mestinya, semua terkoordinasi dengan baik. Adapun kebutuhan akan sembako cukup terkendali dan Karhutla di Kampar nihil.

Pada tanggal 9 maret 2020, berkenaan dengan pelaksanaan APBD Kampar, pemerintah Kabupaten Kampar melakukan pelantikan pejabat esselon III dan IV dengan memperhatikan protokoler kesehatan, ungkap Catur.

Menyikapi kekhawatiran Bupati Kampar, Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si berharap agar masyarakat perantauan Kampar yang ada di Malaysia dan Thailand agar menahan diri untuk tidak pulang sementara waktu.

“Saya paham adat Kampar, menjelang bulan suci Ramadhan ada ziarah kubur. Saat ini, cukup mendoakan dari jauh saja, nanti kalau pun pulang susah lagi mau balik ke sana, soalnya Malaysia dan Thailand menutup (close) bagi siapa saja yang mau kesana,” harap Syamsuar. (Syailan Yusuf)

print