BANGKINANG, BerkasRiau.com – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Riau H Masnur mengakui perkelahian dirinya dengan Ketua DPRD Kota Pekanbaru Syahril belum sempat terjadi. Namun itu akan diselesaikan dengan pribadi.
“Memang dia kemaren datang membawa kawan-kawannya, namun perkelahian belum sempat terjadi,” ungkap Masnur ketika dihubungi Selasa (26/7/2017).
Masnur menyebutkan kejadian ini disebabkan oleh kesalah pahaman antara dirinya dengan ketua DPD II Kota Pekanbaru yang disampaikan oleh sekretaris DPD II Golkar Ida.
“Sebenarnya kejadian ini salah informasi yang disampaikan oleh Buk Ida, seharusnya Ida menyelesaikkan persoalanan ini,” tegas Masnur.
Sekedar diketahui, perseteruan antara Ketua DPRD Pekanbaru Sahril dan Wakil Ketua DPD Golkar Riau Masnur, ketika Sahril mendatangi Masnur, Anggota Komisi E DPRD Riau, di ruang Badan Pembentukan Peraturan Daerah (PP2D) DPRD Riau.
Begitu bertemu, Sahril langsung marah-marah pada Masnur. Menurut salah satu anggota DPRD Riau yang menyaksikan kejadian itu, Syahril menuduh Masnur memfitnah dirinya membayar uang ke Partai Golkar untuk duduk sebagai anggota DPRD Pekanbaru.
Disebutkan pula, Sahril dan Masnur sempat adu jotos namun langsung dilerai beberapa anggota dewan dan staf yang ada di ruangan itu.
Namun, Masnur yang dijumpai wartawan, Selasa (25/7), di gedung DPRD Riau, membantah adanya perkelahian fisik. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Kampar mengakui jika Sahril menjumpai dirinya dan marah-marah. “Belum. Belum sempat ada kontak fisik,” tukas Masnur.
“Saya juga belum tahu apa tujuan dia (Sahril.red), yang datang ke saya. Dan saat itu dia langsung marah-marah,” tambah Masnur.
Masnur juga membantah informasi yang menyebutkan dirinya memfitnah Syahril menjadi wakil rakyat karena banyak membayar ke Partai Golkar. “Tidak mungkin saya berkata seperti itu. Bodoh kali saya kalau seperti itu,” katanya. (def)