PEKANBARU, BerkasRiau.com – Kebakaran pada hutan dan lahan (karhutla) terus terjadi di wilayah Provinsi Riau, sejak Januari hingga April 2018.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sudah 1.647,36 hektar luas lahan yang terbakar. Kebakaran lahan, terjadi di 11 daerah dari 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
Rokan Hulu 1 ha, Rokan Hilir 80.75 ha, Dumai 114.25 ha, Bengkalis 160.5 ha, Kepulauan Meranti 896.61 ha, Siak 131.5 ha, Pekanbaru 31 ha, Kampar 19.25 ha, Pelalawan 60 ha, Indragiri Hilir 121.5 ha, dan Indragiri Hulu 31 ha.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur menyebutkan, upaya pemadaman api kebakaran lahan dilakukan petugas gabungan.
“Personel dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Sinarmas, dan masyarakat peduli api (MPA). Semua petugas berjibaku mematikan api dengan sejumlah peralatan,” kata Jim, Selasa (10/4/2018).
Upaya pemadaman dilakukan tim darat dan tim udara. Untuk pemadaman dari udara menggunakan dua helikopter Super Puma milik Sinarmas.
“Water boombing kita lakukan, karena titik api cukup sulit dijangkau. Apalagi lahan yang terbakar terdapat semak belukar dan bergambut. Kendala itu juga akan berisiko bagi petugas. Sehingga, tim tetap berhati-hati,” ungkap Jim.
Dia mengatakan, pemadaman titik api menggunakan helikopter beberapa hari terakhir dilakukan di Kota Dumai dengan total luas lahan yang sudah mencapai 114 ha. Kini, sejumlah titik api sudah berhasil dipadamkan.
Dari kasus karhutla tersebut, polisi menetapkan empat tersangka. Satu tersangka ditangkap Polres Pelalawan, dua tersangka ditangkap Polres Dumai, dan satu tersangka ditangkap Polres Rohul.
Kebakaran hutan dan lahan di Riau, memang belum berdampak terhadap aktivitas dan kesehatan masyarakat. Namun, sejumlah wilayah yang mengalami kebakaran lahan, dapat merasakan kabut asap tipis.
Sumber : kompas.com