BANGKINANG,BerkasRiau.com- Untuk kesempurnaan penggunaan aplikasi e-planning dalam penyusunan dokumen perencanaan, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar menggelar rapat guna membahas update aplikasi e-planning bersama pihak konsultan dari PT. Raja Sakti Telematika bertempat di ruang rapat Kepala Bappeda Lantai 2, Selasa (10/4/2018).
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang Litbang Perencanaan dan Pengendalian (LPP) Bappeda Kabupaten Kampar Yusdiyen Hadinata, S.Si, M,Si mewakili Plt Kepala Bappeda Kabupaten Kampar M. Fadli Mukhtar, SPi. M.Sc. Hadir pada kesempatan tersebut, pejabat eselon III dan IV dilingkup Bappeda Kabupaten Kampar, pihak konsultan PT. Raja Sakti Telematika, Ahmadi Ruyani dan Haris Gesa Rewadi, admin Bappeda Raul Ananda Putra, serta staf yang terkait dengan tugas aplikasi e-planning.
Pada kesempatan tersebut, Kabid LPP Yusdiyen Hadinata menyampaikan bahwa rapat ini sengaja digelar dengan maksud untuk melakukan evaluasi sejauh mana penggunaan aplikasi dilevel bidang. ”Berdasarkan evaluasi kami di Bappeda masih ada beberapa kendala yang ditemukan pada aplikasi, dan pertemuan ini sangat strategis untuk memudahkan dan menyempurnakan aplikasi e-planning ini,” jelas Yusdiyen.
Selanjutnya Yusdiyen menyampaikan daftar kendala pada sistem e-planning yang telah dihimpun dari bidang-bidang. Diantara persoalan yang ditemui di sistem e-planning adalah fitur lupa password yang ada pada login page masih error, hasil cetak report di menu Rencana Strategis masih menampilkan data ganda (program dan kegiatannya).
Kemudian data pada kolom Indikator Kinerja Program (outcome) dan kegiatan (output) data capaian pada tahun awal perencanaan masih ada yang kosong padahal di database ada, target kondisi kinerja akhir pada cetak report di menu Rencana Strategis masih error, hasil penjumlahan pagu per tahun anggaran pada report di menu Rencana Strategis tidak ada sehingga Bappeda harus melakukan penjumlahan manual untuk mengetahui jumlah pagu indikatif kebutuhan OPD pertahun.
Permasalahan selanjutnya hasil cetak report berdasarkan urusan OPD dan program kegiatan yang menampilkan matrik pagu untuk pendanaan Renstra. Untuk masalah ini konsultan diminta untuk menambahkan report dalam format PDF dan Excel.
Untuk report di menu Rencana Strategis agar dibuatkan dalam format exel. “Pada kolom pilih OPD agar ditambahkan fitur default search type (quick) yaitu tipe pencarian yang terdapat di bagian Quick Search,” ujar Yusdiyen.
Disampaikan Yusdiyen bahwa kendala selanjutnya yaitu untuk Menu Perencanaan-Perencanaan Tahunan-Rencana Kerja di Tahap Musrenbang Desa, Tahap Musrenbang Kecamatan dan Tahap Forum OPD. Pada tahap-tahap ini cukup banyak kendala yang ditemui diantaranya pada tahap Musrenbang desa tidak bisa cetak daftar usulan Prioritas desa/kelurahan untuk administrator dan Admin Bappeda. “Untuk itu selain menu cetak daftar usulan perdesa agar ditambahkan menu cetak keseluruhan daftar usulan dengan urutan perdesa,” minta Yusdiyen.
Untuk tahap Musrenbang Kecamatan, salah satu kendala adalah Administrator/Admin Bappeda tidak bisa cetak daftar urutan kegiatan prioritas kecamatan berdasarkan perangkat daerah pelaksana sementara Bappeda butuh data Makro yang bisa dijadikan analisis untuk statistik. Admin Bappeda juga tidak bisa cetak pokir Dewan berdasarkan perangkat daerah pelaksana, berdasarkan dapil dan berdasarkan anggota dewan itu sendiri.
Kemudian masih ada kendala-kendala lain yang disampaikan Bappeda dihadapan konsultan. Konsultan juga diminta untuk membuatkan fitur upload standar harga, karena Kabupaten Kampar punya standar satuan harga yang banyak, sehingga tidak efisien jika administrator harus mengentri standar satuan harga satu persatu. “Ini kendala-kendala yang mesti kita cari solusi,” ujar Yusdiyen.
Seluruh kendala ini dibahas oleh konsultan dan pihaknya berjanji secapatnya akan mengatasi kendala-kendala ini sehingga e–planning ini semakin sempurna dan memudahkan dalam proses perencanaan di Kabupaten Kampar. “Secepatnya ini akan kita selesaikan dan kita menyelesaikan berdasarkan prioritas kendala,” jelas Konsultan Ahmadi Ruyani atau akrab dipanggil Roy. (Ws)