BANGKINANG, BerkasRiau.com – Anggota DPRD Kabupaten Kampar dari Komisi II yang membidangi masalah kependudukan dan catatan sipil, Zumrotun, S.Sos didamping H Kasru Syam, Hendra Yani dan Sriwahyu Setianingsi melakukan infeksi mendadak (Sidak) ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kampar, Senin (7/8/2017).
Dalam Sidak Komisi II tersebut menemukan pelayanan yang sangat memprihatinkan akibat fasilitas yang serba terbatas membuat pegawai Disdukcapil tidak bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Kita sangat menyayangkan keterbatasan fasilitas yang ada sehingga pelayanan tidak bisa maksimal,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kampar, Zumrotun S.Sos, Selasa (8/8/2017) kemaren.
Fasilias yang dimaksud oleh politis Gerindra tersebut adalah kurangnya balngko e-KTP. Pemerintah pusat hanya memberikan blangko e-KTP untuk 10 ribu orang, sementara masayarakt yang menunggu hasil prin readyrecord sebanyak 40 ribuan orang. Artinya pemerintah belum bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Sementara menunggu hasil e-KTP keluar, petugas terpaksa memberikan surat keterangan dari dinas terkait, sedangkan surat itu hanya berlaku selama 6 bulan, mesin prin yang ada di Disdukcapil hanya 2 unit, sedangkan pemerintah daerah tidak dibolehkan untuk melakukan pengadaan,” keluh Zumrotun.
Kendati demikian, Zumrotun berharap pemerintah pusat bisa memperbaiki sistem sehingga pemerintah daerah bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Kemungkinan ini merupakan efek dari perbuatan korupsi e-KTP sehingga masyarakat bawah yang menjadi korbannya. Selama ini mereka (Pemda-red) yang selalu disalahkan, sementara pemerintah pusat tidak pernah melihat ke bawah bagaimana kondisi daerah,” terangnya.
Sementara itu Zamzami, Kepala Disdukcapil Kabupaten Kampar mengucapkan terima kasih atas sumbangsih pemikiran dan perhatian yang diberikan oleh Komisi II kepada Disdukcapil Kampar demi terciptanya pelayanan yang prima kepada masyarakat dalam hal pengurusan administrasi kependudukan.
“Berbagai langkah dan sudah dilaksanakan oleh Disdukcapil dalam hal pelayanan kepada masyarakat yang mengurus akta kelahiran dan KTP,” terang mantan Camat Tapung Hulu. (def).
KOMISI II DPRD KAMPAR MINTA PEMDA KAMPAR DATANGKAN INVESTOR
BANGKINANG, BerkasRiau.com – Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, DPRD Kampar meminta agar Pemda Kampar membuat perusahaan daerah dibidang trading agar harga karet dan sawit bisa naik.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kampar, Sriwahayu Setianingsih kepada BerkasRiau.com, Selasa (8/8/2017).
“Kita akan mendorong pemerintah membentuk perusahaan daerah bidang trading atau bisa juga Perusda yang sudah ada membeli karet masyarakat. Untuk modal awal bisa disuntik Pemkab. Nanti Perusda yang negosiasi harga dengan pabrik karet yang ada, sehingga bisa didapat harga yg lebih baik,” ungkap Ayu panggilan akrab Sriwahayu Setianingsih.
Ayu mengaku sangat mendukung program dan komitmen Bupati Kampar Azis Zaenal dalam dalam membangun daerah. Ayu yakin dibawah kepemimpinan Azis, Kampar akan lebih baik dan sejahtera kedepan.
“Kita sangat mendukung komitmen Bupati yang akan mendatangkan investor ke Kampar,” terang Politisi Golkar tersebut.
Semantara itu srikandi kampar yang lain, Sri Rahayu juga meminta Dinas Perikanan Kabupaten Kampar untuk lebih fokus dengan program-programnya karena Dinas Perikanan sebagai salah satu leading sector dalam upaya mencapai peningkatan ekonomi nelayan.
Menurutnya, potensi perikanan di Kampar cukup besar karena banyaknya kawasan perairan di Kampar. Misalnya Dinas Perikanan jangan hanya berupaya meningkatkan produksi ikan segar namun bagaimana ikan segar itu bisa diolah lagi menjadi produk lain seperti ikan salai atau ikan asap dan ikan asin dan beberapa produk lainnya seperti nugget ikan dan kerupuk ikan.
“Produk olahan ini mengantisipasi pemasaran disaat banjirnya ikan segar di Kampar. Disaat-saat tertentu kan ada banjir ikan segar,” ulasnya.
Kemudian Dinas Perikanan juga diminta melakukan pembinaan melalui tenaga-tenaga penyuluh, tidak hanya sekedar membagikan bibit kepada masyarakat.
“Kami harapkan Dinas Perikanan lebih serius untuk mencanangkan program dan melaksanakan program perikanan yang pro rakyat. Kita harap lebih merata. Kemudian ada cluster-cluster sepreti Desa Hang Tuah menjadi pusat ikan lele. Kemudian potensi ikan sungai juga dikembangkan. Selama ini ikan-ikan endemik terkesan terabaikan. Kampar dulunya memiliki ikan sungai yang khas seperti baung, tapah, toman, balido dan lainnya. Itu juga memiliki potensi untuk dikembangkan,” terangnya.
Suatu hal yang cukup membanggakan di Kampar adalah Kampar termasuk daerah minapolitan karena produksi ikan air tawar Kampar telah memberikan kontribusi mencapai 60 persen dari total produksi ikan air tawar di Provinsi Riau, tandas Ayu. (def).