TAPUNG HULU, BerkasRiau.com – Terkait kasus dugaan keracunan warga Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu, antara dokter yang menangani pasien dengan kepala Puskesmas meneluarkan keterangan yang berbeda.
dr Try Indriani, Sabtu 18/2/17, mengatakan bahwa pihak Puskesmas telah mengambil sampel muntah korban yang dirawat di Puskesmas dan telah di serahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada hari Jumat 17/2/17. Namun Tri tdk bisa menjelaskan sampel muntah tersebut atas nama siapa.
Namun berdasarkan keterangan Kepala Puskesmas (Kapus) Tapung Hulu Nur Aidin, Rabu (22/2/17) via seluler menyatakan bahwa sampel yang diberikan ke Dinas Kesehatan kabupaten Kampar bukan berasal dari pasien keracunan yang sedang menjalani perawatan di Puskesmas Tapung Hulu, tetapi didapatkan dari salah seorang warga Desa Sukaramai yang dianggap salah satu dari korban dugaan keracunan makanan.
“Sample tersebut diantar ke Puskesmas oleh warga, bukan diambil oleh pihak Puskesmas saat warga dirawat di Puskesmas,” ujar Nu Aidin.
Nur aidin menambahkan, pihaknya akan menunggu hasil sampel muntah tersebut dari forensik Polda Riau.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Kampar Dr Haris melalui Kasi Ussuraliance, Ade, membenarkan adanya sample muntah pasien dari Puskesmas Tapung hulu yang diduga korban keracunan makanan.
“Sample sisa makanan baru saya jemput Senin kemaren (20/2/17, Red) dari Polsek Tapung Hulu pak, dan muntah pasien dari Puskesmas Tapung Hulu diterima Dinas Kesehatan Kampar pada hari Jumat sore kemarin (17/2/17),” ujar Ade.
Dijelaskan Ade, pihaknya masih menunggu informasi dari Labkesda Pekanbaru.
“Dinas Kesehatan Kampar tidak memiliki laboratorium pak, makanya kita kirimkan sample tersebut ke Labkesda Pekanbaru, jika nanti hasilnya sudah ada, pihak Labkesda akan telpon saya,” terang Ade.
Ketrangan Ade ini berbeda dengan keterangan Nur Aidin, yang menyatakan pemeriksaan sampel menunggu hasil Laboratorium Forensik Polda Riau, bukan dari Labkesda Pekanbaru. Ada apa?. (anar).
Editor: Defrizal