PEKANBARU, BerkasRiau.com – Kasus salah tangkap oleh oknum polisi dari Polsek Kota Pekanbaru terhadap Sehat Parta (22), membuat keluarga korban tidak senang dan melaporkan tindakan oknum polisi yang tidak profesional tersebut ke Propam Polda Riau.
Demikian diungkapkan, Sinaga (39), paman dari Sehat Parta saat dijumpai BerkasRiau.com, di rumahnya di Jalan Teratai Bawah, Kecamatan Senapelan, Jumat (27/1/17).
“Ponakan saya ini, baru 2 minggu datang ke Pekanbaru dari Medan. Mendengar kabar dari tetangganya, bahwa dia dibawa oleh dua orang Polisi yang berpakaian preman,” ucap Sinaga kepada BerkasRiau.com, Jumat (27/1/2017) siang.
Sebelum dibawa, lanjut Sinaga ponakannya terlebih dahulu dipukul dan diinjak-injak. Pada saat dipukuli Sehat Parta sempat minta tolong kepada warga. Mendengar jeritan Sehat, para pedagang langsung mengerumini dua orang oknum polisi itu.
“Polisi itu sempat melepaskan tembakan kearah atas, menandakan bahwa dirinya seorang aparat kepolisian. Warga yang mengetahui langsung bubar dan Sehat langsung dibawa ke kantor polisi,” terang Sinaga.
Sambung Sinaga, usai dibawa selang beberapa jam korban dibawa kembali pulang karena tidak terbukti terlibat kawanan pelaku jambret yang terjadi di Jalan Ahmad Yani, Selasa (17/1/2017) lalu.
“Selang itu, ponakan saya diantar pulang oleh polisi dengan keadaan luka lebam. Sempat dijumpai dengan pelaku asli jambret, namun pelaku tersebut mengatakan “bukan dia kawan jambret saya pak,” kata Sinaga menirukan ucapan pelaku jambret.
Sinaga berharap, kasus salah tangkap yang menimpa ponakannya diproses secara cepat oleh Polda Riau dan pelaku ditindak tegas.
“Saya berharap, agar laporan ini sampai ke Kapolda Riau, agar semuanya jelas dan capat selesai. Semoga ini bisa membuat jera polisi yang bertindak arogan kepada warga yang mengalami salah tangkap,” harap Sinaga.
Saat persoalan tersebut dikonfirmasi kepada Kapolsek Kota Pekanbaru, Kompol Wily Adriyan, Jumat (27/1/2017) siang via seluler tidak ada jawaban. Berkali-kali ditelpon tidak mau mengangkat handphone wartawan. (helmi).
Editor: Defrizal