BANGKINANG (BerkasRiau.com) – Sangat mengejutkan sekli, ternyata pariwisata peninggalan kerajaan Sriwijaya yang bernama Candi Muara Takus di kecamatab XIII Koto Kampar menghasilkan Rp 8 juta setiap musim lebaran.
“Pengelolah candi muara takus itu setiap lebaran akan menyetorkan Rp 8 juta ke dinas pariwisata, dan dana itu di masukan ke kas daerah, karena itu merupakan pendapatan daerah,” kata kepala dinas parawisata Syamsul Bahri di Bangkinang, Senin (7/11/2016).
Sementara itu, Samsul juga menyebutkan bahwa pengelolaan pariwisata Candi Muara Takus bekerjasama dengan masyarakat setempat sehingga hasilnya pun juga terbagi.
“Untuk pembangunan di Candi Muara Takus memang kita juga mengalami terkendala oleh lahan, karena masyarakat setempat tidak mau memberikan lahannya kepada pemerintah, sebelumnya memang pemda ingin membangun hotel atau aula tetapi karena tidak mendapat izin jadi batal,” tukasnya.(def)