Pekanbaru (BerkasRiau.com) – Sebelum dititipkan di lapas anak, Polsek Tenayan Raya melakukan gelar rokontruksi terhadap peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdinan (15) terhadap Dendi Onwesli (16) siswa SMP Bukit Raya pada beberapapekan lalu. Rekontruksi tersebut dilakukan di lapangan sepak bola belakang kantor Lurah Sail, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, Kamis (6/10/2016) pukul 12.30 Wib.
Dari pantauan wartawan, tersangka melakukan adegan sebanyak 21 kali di tiga tempat, sebelumnya, dilokasi pertama ada 6 adegan, dan dilokasi kedua ini tujuh adegan, selanjutnya lokasi ketiga berada didepan warnet Jalan Hang Tuah Ujung persis disamping kantor Lurah Sail, kecamatan yang sama menyisahkan 2 adegan rekontruksi.
“Jumlah keseluruhan 21 adegan rekontruksinya ditempat yang berbeda, kasus pembunuhan ini ditiga lokasi, ” ungkap Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi
Lebih lanjut dijelaskan kapolsek, dalam penyelidikan adegan rekontruksi tersebut melibatkan tim indentifikasi dan pihak kejaksaan lapas anak. Dimana korban dipukul tersangka tepat mengenai ulu hatinya yang menyebabkan korban tewas sewaktu dibawa keklinik Sail.
“Korban dipukul mengenai ulu hatinya, namun korban langsung dibawa ke klinik, namun korban tidak tertolong lagi, ” ucap Indra.
Dari hasil visum sementara didapatkan ada kelainan pada tubuh korban terdapat pada dibagian tubuh korban tepatnya dibagian uluh hatinya. Sementara itu untuk tersangka sendiri masih belum dipastikan akan mendapatkan diversi.
“Semuanya kita serahkan kepihak kejaksaan tentang masalah hukuman diversi bagi tersangka. Sementara ini kita mengundang lapas anak-anak untuk peradilannya, ” kata Indra.
Sambung Indra mengatakan sementara waktu tersangka akan kita titipkan ke lapas anak untuk penyelidikan lebih lanjut serta mengetahui perkembangannya.
“Tersangka akan dititipkan dirutan lapas anak-anak guna penyelidikan selanjutnya, ” pungkas Indra.
Sebelumnya, duel maut yang melibatkan Dendi Onwesli (16) siswa SMP Bukit Raya yang dipukuli Ferdinan (15) siswa SMP Zamrat, minggu lalu, mengenai ulu hatinya hingga menyebabkan tewasnya Dendi Onwesli. Pasalnya hanya karena saling tatap muka.
Penulis : Helmi
Editor : Defrizal