Thursday , March 28 2024
Home / Daerah / K A M P A R / Bupati Kampar Tinjau Lokasi Viral 3 Murid Bergelantungan di Desa Kuntu

Bupati Kampar Tinjau Lokasi Viral 3 Murid Bergelantungan di Desa Kuntu

Kampar Kiri, Berkasriau.com – Video tiga orang siswa Sekolah Dasar (SD) Nomor 011 Desa Kuntu Darusalalam Kecamatan Kampar Kiri viral.

Tiga orang murid tersebut dengan memakai pakaian sekolah SD lengkap bergelantungan di keranjang untuk menyeberangi sungai.

Mendapat kabar tersebut, Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto, SH didampingi Kadis PUR PR Afdal dan Kepala Bapeda Ir Azwan,MM dan Camat Kampar Kiri Nurjanis langsung menuju lokasi guna memastikan kejadian di Sungai Siantan Desa Kuntu Darussalam Kecamatan Kampar Kiri, Jum’at (11/6/21).

“Sudah saya duga pasti tidak seperti yang diberitakan dimedia sosial yang mengatakan hal ini kelalaian pemerintah daerah Kampar serta juga bukan kemirisan yang dirasakan masyarakat Kuntu Darusalam”, ujar Catur, Jum’at (11/6/2021).

Bocah yang viral dengan video berdurasi 29 menit tersebut bernama Dermi Zibua (11) tahun kelas III, Marpin (8) tajun kelas I dan Jerini Sarona Zibua kelas I yang merupakan anak dari Eli Yudi Baruhu.

Eli merupakan pekerja di kebun milik pengusaha Tionghoa yang berada persis di seberang sungai tersebut.

Dimana jumlah anak-anak sekolah yang melewati penyebrangan itu juga tidak banyak. Pekerja yang tidak menetap asal Nias tersebut berada di tepi sungai, untuk diketahui bahwa keranjang yang digunakan untuk menyeberang yang pakai oleh tiga bocah tersebut merupakan keranjang untuk mengangkut buah sawit ke seberang sungai. Data yang saya tahu saat ini, ada sekitar 20 orang yang tinggal di kamp, sementara anak-anak yang sekolah ada sekitar tujuh anak, lima SD dan 2 diantaranya pelajar SMP.

Bersama kades Kuntu hal senada juga dijelaskan tokoh masyarakat sekaligus Ninik Mamak atau pemangku adat Herizal Bahwa sungai tersebut merupakan sungai kecil dan tidak dalam. Bahkan saat kemarau seperti saat ini, sepeda motor dan pejalan kaki bisa melewati sungai tersebut di banyak titik.

“Kalau musim hujan dan air dalam, mereka tidak lewat sana, biasanya orang tua mereka yang antar ke sekolah, nampak ada batu-batu di dasar sungai, sepeda motorpun dapat lewat sungai itu”. Penyeberangan buah sawit yang digunakan bocah itu bukan akses satu-satunya, tapi ada akses jalan dan jembatan agak memutar lebih kurang 10 KM dari kejadian bagi anak-anak yang tinggal di perkebunan sawit untuk pergi sekolah.

Dimana menilai video itu sengaja direkam untuk bersenang-senang, karena kondisi anak-anak itu pulang sekolah. Sementara ”caption” atau narasinya, didramatisir. ‘Sekali lagi video itu tidak sama persis dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun pemilik perkebunan itu ada beberapa orang dan merupakan pengusaha bermarga Tionghoa. (rano).

print